PACITAN- Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo bisa disebut sebagai daerah pinggiran karena terletak di paling ujung utara Pacitan, tetapi hal itu tidak menghalangi mereka untuk maju. Desa ini bahkan mampu membuktikan diri sebagai desa berdaya.
Memanfaatkan potensi sumber daya yang ada desa yang berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo itu bisa memajukan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan.
Salah satu produk yang dihasilkan Desa Gemaharjo adalah pengolahan susu sapi segar dengan empon-empon. Dari pengolahan tersebut Desa Gemaharjo menghasilkan susu segar berkhasiat berbahan dasar susu murni dipadu dengan berbagai bahan jamu jawa semisal kunyit, temulawak, jahe serta gula aren. Susu olahan tersebut diberi label “Raja Subali”. Ini kepanjangan jawa dari Ramuan Jawa Susu Herbal Murni. Di dunia pewayangan Subali dikenal sebagai raja kera yang sakti dan berwatak mulia.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang pada Minggu (26/12/2021) melaunching Desa Gemaharjo sebagai Kampung Berdaya berkesempatan mencoba sekaligus meresmikan produk kebanggaan masyarakat Desa Gemaharjo tersebut. Bupati memberikan apresiasi sekaligus dukungan dan berharap produk ini berkembang serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
“ Saya sangat apresiasi dan berharap pengembangan susu yang ada di Desa Gemaharjo ini akan berkembang ke wilayah atau kecamatan kecamatan yang lain,” katanya.
Sebagai daerah yang tergolong dataran tinggi, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo sangat potensial untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan peternakan. Wajar jika hampir 80 persen masyarakat Desa Gemaharjo adalah petani dan peternak. Sapi perah sendiri mulai dikembangkan di Desa tersebut mulai tahun 2014 dan telah menghasilkan susu sapi segar yang melimpah.
“ Di desa kami ini potensi peternakan sapi perah dan pertanian khususnya empon empon melimpah, jadi atas dasar tersebut kami juga berusaha menciptakan sebuah produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi daripada kami jual dalam bentuk bahan mentah yang murah,” kata Harmanto Kades Desa Gemaharjo.