PACITAN – Kabupaten Pacitan menjadi salah satu daerah yang didatangi Panglima Besar Jenderal Sudirman saat perang gerilya. Untuk mengenang peristiwa tersebut di Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan dibangun Monumen Jendral Sudirman.
Sebagai salah satu monumen yang memiliki pesan sejarah, tempat ini semakin terkelola dengan baik, bahkan kini terkesan sangat kental dengan nilai sejarahnya jika dibanding dengan sebelumnya. Sejak masa pemerintahaan Presiden SBY, kini monumen Jendral Sudirman semakin terlihat lebih menarik dan terawat.
Berlabel sebagai tempat wisata bersejarah, tempat ini memiliki keunikan tersendiri. Monumen Jendral Sudirman memiliki beberapa fakta yang menarik untuk diketahui. Berikut beberapa keunikan Monumen Jendral Sudirman :
Hal itu terlihat mulai dari pintu masuknya yang khas, relief para pahlawan tentang zaman perjuangan, gapura dan museum sejarahnya. Setelah menyusuri pintu masuk utama, ada hamparan lapangan yang luas dimana setiap tanggal 17 Agustus lapangan itu dijadikan sebagai tempat upacara oleh pemerintah setempat dan pesertanya mulai dari para pejabat, anak-anak sekolah dan para warga.
Tempat inipun sering dijadikan sebagai tempat berkemah oleh sejumlah sekolah dari berbagai daerah. Selain itu, dijadikan pula sebagai tempat napak tilas baik oleh organisasi maupun para tentara.
Untuk dapat melihat patung Jendral Sudirman dari jarak dekat, pemgunjung harus terlebih dahulu melewati lapangan lalu naik tangga yang jumlahnya sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan Indonesia yaitu 17/8/45.
Tangga pertama atau yang paling bawah, anak tangganya berjumlah 45. Sementara tangga kedua atau tangga tengah anak tangganya berjumlah 8 dan tangga ketiga atau yang paling atas anak tangganya berjumlah 17.
Setelah menaiki tangga ketiga yang jumlahnya 17 anak tangga, pengunjung pun bisa langsung melihat patung raksasa Jendral Sudirman berdiri dengan gagahnya.
Dari atas tepatnya jika para pengunjung berdiri di sebelah patung Jendral Sudirman, mereka bisa melihat pemandangan alam yang luar biasa indahnya. Sejauh mata memandang yang ada hanya pemandangan yang serba hijau.
Karena wilayahnya adalah wilayah pegunungan maka rasanya seperti di pucuk gunung. Ditambah lagi suasana pegunungan sangat kental dengan hamparan pepohonan hijau. Udaranya sejuk, segar dan cenderung dingin.
Tak jauh dari patung, ada sejumlah bangunan villa. Sementara itu, tak jauh dari vila juga ada markas Jendral Sudirman yang hingga kini masih dijaga kelestariannya.
Wujudnya masih asli zaman perjuangan, ada dipan sebagai tempat tidurnya, dapur dari tungku dan markas itu wujudnya adalah rumah yang bahannya kayu. Disanalah dulu Jendral Sudirman dan para pasukannya tinggal dan bersembunyi untuk menyusun strategi melawan penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Nah itulah tadi keunikan-keunikan Monumen Jendral Sudirman. Jika berkunjung ke sana, tentu momen-momen perjuangan akan menghiasi mata pengunjung dan masuk ke dalam ingatan.