PACITAN-Petani cabai kerap menjadi korban naik turunnya harga. Saat panen tiba, harganya turun drastis. Wajar karena suplai jauh lebih banyak ketika tidak musim panen.
Pacitan tidak kehilangan akal menghadapi masalah ini dengan menggelar gerakan menanam cabai di luar musim.
Penanaman di luar musim ini dihadapkan pada tantangan lebih besar namun sebanding dengan harapan harga tinggi. “Terbukti dengan harga cabai keriting merah mencapai Rp40.000 dan cabai keriting hijau mencapai Rp15.000 kg," ungkap Gatut Winarsa, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian Pacitan saat meninjau di lapangan 2 Desember 2021 lalu.
Ketua Gapoktan Sumber Urip mengakui hujan menjadi tantangan besar di samping kendala hama penyakit pada cabai. "Hujan sempat merendam beberapa luasan cabai akibat jebolnya saluran di hulu,” ungkapnya.
Menanam cabai di luar musim memang membutuhkan penanganan khusus terutama dalam mencukupi kebutuhan air, tetapi hal tersebut bisa diatasi. Dia juga bersyukur atas bantuan baik berupa benih, pupuk dan mulsa serta dukungan alat dan mesin pertanian (Alsintan) berupa pompa air dari Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian.
Dengan mensiasati musim tanam seperti ini petani diharapkan akan mendapatkan untung yang lebih besar karena cabai dipanen ketika suplai di pasar tidak terlalu melimpah.