Ternyata Emak-emaklah yang Menggerakkan Ekonomi Desa
- Sebanyak 64% pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia adalah wanita. Pada masa pandemi COVID-19 sektor UMKM menjadi ujung tombak penggerak perekonomian yang bersifat inklusif.
Halo Berita
JAKARTA - Sebanyak 64% pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia adalah wanita. Pada masa pandemi COVID-19 sektor UMKM menjadi ujung tombak penggerak perekonomian yang bersifat inklusif.
Pertumbuhan UMKM wanita masih terdapat tantangan yang dihadapi seperti terbatasnya akses permodalan maupun literasi digital. Perusahaan fintech bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk memperoleh layanan keuangan, sekaligus mendapatkan bimbingan literasi digital.
Head of Sustainability PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) Katrina Inandia mengatakan, Amartha adalah perusahaan peer to peer (P2P) lending yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pedesaan melalui akses permodalan. Amartha membuktikan jika fintech dan wanita merupakan kolaborasi yang baik dalam menghadirkan kesejahteraan yang merata.
"Kami melakukan riset setiap tahun untuk memastikan hadirnya pemberdayaan bagi ibu mitra kami yang tergambarkan melalui peningkatan pendapatan mereka. Kami juga membuktikan bahwa perempuan mampu berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi daerah sekitar," ucap Katrina Inandia dalam keterangan pers, Selasa, 21 Desember 2021.
- Asyik, Tiara Hills Pacitan Spot Wisata Resmi Dibuka
- Bawa Bantuan Warga, 3 Relawan PMI Pacitan Berangkat ke Lumajang
- Komitmen Bangkitkan Ekonomi,PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) Gelar Festival Belanja Terbesar Libatkan 150 Ribu Pelaku Usaha
Selain itu, Katrina menjelaskan dari hasil riset tersebut 97,9% ibu mitra binaan, mampu menyekolahkan anaknya setelah bergabung di Amartha.
Selain adanya peningkatan pendidikan bagi anak-anak di pedesaan, ibu mitra Amartha juga berhasil menciptakan lapangan kerja informal di desanya.
Sebanyak 87.000 pekerjaan informal berhasil terserap, dan 75% pekerja tersebut merupakan perempuan, sehingga dampaknya berlipat ganda.
"Dalam hal ini terbukti bahwa perempuan sejatinya mampu menyejahterakan perempuan lain di sekitarnya. Alasan Amartha menargetkan mitra perempuan adalah karena kami yakin bahwa memberdayakan perempuan dapat menghasilkan dampak yang berlipat ganda. Perempuan memiliki komitmen tinggi untuk keluarganya," ucap Katrina.
Amartha terbilang gencar dalam menjangkau perempuan pengusaha mikro untuk bergabung dengan Amartha. Hingga saat ini, lebih dari 900.000 perempuan telah bergabung sebagai mitra Amartha, dan ditargetkan dapat menembus satu juta mitra di akhir 2021.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Adinda Purnama Rachmani pada 22 Dec 2021