Di Kali Cokel, Kapal Nelayan Tak Lagi Menangkap Ikan

Dias Lusiamala - Selasa, 23 Agustus 2022 14:32 WIB
Menyusuri Sungai Cokel (Halopacitan/Dias Lusiamala)

PACITAN – Jika berkunjung ke Pantai Kasap pengunjung akan melewati sebuah sungai yang banyak terdapat perahu-perahu kecil milik nelayan. Dahulunya sebelum ada akses ke Pantai Kasap sungai ini merupakan dermaga kecil tempat nelayan datang dan pergi melaut.

Sungai ini terkenal dengan nama Kali Cokel atau Sungai Cokel. Letaknya berada di Gumuharjo, Watukarung, Kecamatan Pringkuku. Untuk masuk ke Kali Cokel ini pengunjung harus membeli tiket masuk sebesar Rp10,000. Kali Cokel berjarak 25 km dari pusat Kota Pacitan.

Yang menarik di Kali Cokel ini adalah wahana wisata naik perahu. Dahulunya perahu yang saat ini difungsikan sebagai rekreasi adalah milik nelayan untuk mencari ikan. Seperti salah satu pemilik kapal, Sarjono.

“Dulunya kapal saya ini digunakan untuk mencari ikan di laut, berangkat pukul 05.00 – 09.00 WIB. Namun saat destinasi pantai mulai bernajak ramai, dan banyak wisatawan yang datang akhirnya tercetuslah ada wahana naik perahu mengelilingi Kali Cokel, hingga ke tengah laut sana. Dari situ, saya fungsikan kapal saya ini untuk rekreasi,” kata Sarjono, Senin (22/8/2022).

Awalnya dulu tak banyak pemilik kapal yang mau mengalih fungsikan kapalnya karena, mereka merasa keuntungannya masih belum terlihat. Namun, seiring ramainya Pantai Kasap yang panoramanya mirip raja ampat, pengunjung yang datang jadi makin banyak.

dok Halopacitan

“Dulu waktu saat jadi nelayan, kita kan menangkap benur. Benur itu udang yang mirip lobster itu. Hasilnya jika dirupiahkan lumayanlah. Jadi belum kefikiran kapalnya mau dibuat rekreasi. Namun, pada waktu itu tidak sengaja, pas hasil tangkapan sepi, lalu teman mengajak kapal saya untuk dibuat rekreasi wahana naik kapal Kali Cokel, ya sudah saya coba. Ternyata kalau pas pengunjung ramai. Hasilnya lumayan, bisa melebihi saat melaut,” Kata Sarjono.

Tarif naik kapal di Kali Cokel sebesar Rp20.000/orang. Dalam satu kapal hanya bisa maksimal mengangkut 4 penumpang.

“Untungnya nanti dibagi dengan kawan-kawan pengelola. Sehari saya bisa mengantar pengunjung 4-5 kali jalan. Dengan jumlah penumpang kadang 3 orang kadang 4 orang,” Kata Jono panggilan akrabnya.

Jono pun senang dengan pilihannya mengalih fungsikan kapal miliknya. Karena dari pengalamannya selama ini, ia bisa bertemu banyak orang baru dan pengalaman baru saat mengantar para pengunjung naik kapal miliknya.

RELATED NEWS