Harga Daging Ayam dan Telur Naik, Pedagang Kurangi Stok
- PACITAN – Beberapa harga komoditas bahan pokok di Kabupaten Pacitan mengalami kenaikan. Terutama daging ayam dan telur. Naiknya harga komoditas ini, cukup

Dias Lusiamala
Author

PACITAN – Beberapa harga komoditas bahan pokok di Kabupaten Pacitan mengalami kenaikan. Terutama daging ayam dan telur. Naiknya harga komoditas ini, cukup dirasakan oleh pedagang, akibat dari naiknya beberapa harga tersebut membuat pasar sepi pembeli.
Seperti yang terlihat di Pasar Minulyo Kabupaten Pacitan. Di pasar tradisonal Minulyo harga daging ayam terus mengalami kenaikan. Jika biasanya harga normal daging ayam berkisar Rp 35,000 per kilogram, sudah sebulan terakhir harganya naik Rp5.000 menjadi Rp40,000 per kilogramnya. Kondisi tersebut sebenarnya sudah dirasakan oleh penjual atau pembeli sejak menjelang hari raya Idul Adha lalu, namun hingga saat ini belum ada tanda penurunan harga.
Didik Setiawan (38) penjual daging ayam di Pasar Minulyo mengatakan bahwa, kondisi tersebut tentu berdampak terhadap sepinya pembeli, sehingga untuk mensiasati kerugian yang lebih besar, para penjual di Pasar Minulyo memilih untuk mengurangi stok yang mereka jual.
- Simak, Ada Perubahan Jabatan di PNS dan ASN
- Begini Cara Menyetel Akun Twitter ke Mode Privat
- Pangdam V/ Brawijaya Menengok Kondisi Anak Buahnya di Pacitan
"Para pedagang daging khusunya ayam potong lebih memilih mengurangi stok. Setiap hari jualan sepi dan terjadi sudah sejak Idul Adha kemarin. Perhari hanya laku terjual 1 sampai 3 kilogram saja," kata Didik, Rabu (27/7/2022).
Ternyata tak hanya komoditas daging ayam di Pasar Minulyo yang naik, harga telur juga terpantau relatif masih tinggi. Jika semula harga telur ayam dibandrol dengan harga Rp20,000 sampai Rp22,000, saat ini harga telur ayam naik menjadi Rp 26,000 per kilogramnya.
“Harga telur masih tinggi, harga minyak goreng yang sudah sedikit stabil, rata-rata pedagang disini mengeluhkan sepi pembeli," kata Soinah (54), pedagang Pasar Minulyo.
Di samping harga daging ayam dan telur, untuk harga bumbu dapur dan minyak goreng yang sebelumnya naik, saat ini justru ada beberapa yang mulai turun. Harga cabai rawit yang sebelumnya sempat tembus diangka Rp100,000 perkilogramnya saat ini turun menjadi Rp60,000 per kilogram. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan bermerk, juga mengalami penurunan harga dari Rp25,000 menjadi Rp24,000 per liter.
Sementara itu, berdasarkan pantauan harga rata-rata harian Disdagnaker Pacitan di sejumlah pasar tradisional, seperti Pasar Arjosari, Arjowinangun dan Minulyo, komoditi cabai rawit ada penurunan harga sekitar 4 persen, bawang merah turun 5 persen. Sedangkan bawang putih justru naik sekitar 3 persen.
"Cabai rawit kemarin (26/7/2022) Rp43.667 hari ini menjadi Rp42.000 per kilogram atau turun Rp1.667. Bawang merah dari Rp35.333 sekarang menjadi Rp33.667 per kilogram selisih Rp1.667. Sedangkan harga bawang putih semula Rp20.000 menjadi Rp20.667 atau Rp667 saja selisih kenaikannya," terang Kepala Disdagnaker Pacitan, Sunaryo.
"Kami akan terus pantau harga bahan pokok pangan di Pacitan," imbuhnya.