Vaksin Booster di Pacitan Sepi Peminat

Dias Lusiamala - Minggu, 24 Juli 2022 12:34 WIB

PACITAN– Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan terus berupaya melakukan program vaksinasi booster, hingga akhir Juli 2022. Namun minat warga untuk melakukan vaksin ketiga ini cukup rendah.

Pantauan pelaksanaan vaksin booster di Urkes Polres Pacitan Sabtu 23 Juli 2022 menunjukkan dalam sehari tak satupun peserta atau warga yang datang untuk vaksin di Klinik milik Polres Pacitan. Tenda vaksinasi boster yang dibuka sejak 2 hari lalu sepi peminat. Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, dr Hendra Purwaka mengatakan, pelaksanaan vaksin booster dipusatkan di klinik kesehatan milik Polres Pacitan.

Di hari pertama hanya ada 14 orang yang vaksin, sedangkan hari berikutnya sama sekali tidak ada atau kosong. Jika ada pun kami menjaring peserta dari kantor pajak atau warga yang membuat surat di Polres.

"Untuk hari ini kami belum mendapat laporan dari tim yang bertugas. Peminat sepi. Sejauh ini, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Pacitan cakupan vaksin booster atau dosis ketiga baru menyentuh angka 17 persen dari target, sementara itu masih ada warga yang belum vaksin dosis sekalipun," kata dr. Hendra.

Hendra menambahkan cakupan vaksinasi booster ini lebih lamban progresnya dibandingkan vaksin dosis satu yang sudah mencapai 87 persen, sedangkan dosis dua sebesar 78 persen.

"Upaya untuk mengejar target pemberian vaksin booster terkendala sepi warga yang datang untuk suntik vaksin booster. Padahal, vaksin booster ini menjadi syarat utama warga yang melakukan perjalanan dan berkegiatan di ruang publik," kata dr Hendra Purwaka.


Menurur Adang (28), warga Kelurahan Baleharjo, Kecamatan Pacitan mengungkapkan baru kali ini dirinya berani vaksinasi dosis 1. Adang mengaku takut suntikan jarum suntik. Menurut Adang kebanyakan masyarakat seperti malas jika diminta datang ke gerai hanya untuk vaksin, baik dosis 1 dan 2, apalagi vaksin ketiga atau booster. Selain faktor lokasi vaksinasi yang jauh, aktifitas pekerjaan tidak bisa ditinggalkan.

"Baru kali ini saya berani vaksin, itupun tadi dipaksa diajak teman. Selain takut, banyak yang tidak ada waktu harus antre vaksin. Warga usia tua dan memiliki penyakit belum tentu dari hasil test kesehatan bisa menerima vaksin. Kalau begitu kondisinya kan repot mondar mandir bawa orangtua," kata Adang.

RELATED NEWS