3 Pasien Anak dengan Hepatitis Akut Meninggal Dunia, Masyarakat Indonesia Diminta Waspada
Halo Sehat

Belum Ada Kasus Hepatitis Misterius di Pacitan

  • Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan dr. TH Hendra Purwaka, memastikan saat ini di Pacitan tidak ada kasus Hepatitis misterius tersebut.
Halo Sehat
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

PACITAN- Hepatitis akut ditemukan di sejumlah negara termasuk masuk ke Indonesia. Sebanyak tiga anak Indonesia dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

Kementerian Kesehatan RI sendiri sampai saat ini masih menginvestigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyediaan Epidemiologi, guna mengetahui lebih lanjut penyakit tersebu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan dr. TH Hendra Purwaka, memastikan  saat ini di Pacitan tidak ada kasus Hepatitis misterius tersebut.

“Untuk saat ini Alhamdulillah belum ada kasus hepatitis misterius, dan semoga Pacitan tidak ada,” terangnya.

Hendra juga menambahkan apabila memang ada anak yang mengalami gejala, seperti mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Bahkan air kencing yang berwarna pekat seperti teh atau BAB berwarna putih pucat. Maka diminta untuk segera memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diagnosa awal.

“Kunci keberhasilannya adalah tetap tenang, karena semua itu bisa dicegah dengan selalu meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan diri (PHBS) dan juga lingkungan,” ungkap Hendra.

Sementara itu, Dinkes juga telah mengantisipasi dalam melakukan identifikasi sampel untuk kasus hepatitis. Beberapa pelayanan kesehatan juga sudah disiapkan menerima rujukan untuk dugaan kasus hepatitis misterius.

“Kalau ada kasus akan kita koordinasikan dulu. Jika betul ada akan segera lapor ke Kementerian Kesehatan dan hasilnya nanti keluar dari Kemenkes,” tambahnya.

Selebihnya, terkait sumber informasi tentang kasus hepatitis misterius ini akan disampaikan satu pintu melalui Kemenkes. Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap tenang dan tetap fokus dalam menerapkan PHBS