Ilustrasi beras hitam.
Halo Berita

Beras Hitam: Makanan dengan Segudang Khasiat untuk Tubuh

  • Beras hitam (Oryza sativa L. indica) adalah jenis beras yang memiliki kandungan antosianin dalam aleronnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih.
Halo Berita
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Author

JAKARTA – Beras hitam (Oryza sativa L. indica) adalah suatu jenis beras yang mengandung antosianin dalam aleronnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih.

Ada berbagai jenis beras yang dapat dipilih, mulai dari beras putih, merah, cokelat, hingga beras hitam. Namun, beras hitam merupakan salah satu jenis beras yang langka dan sulit ditemukan.

Dilansir dari dinastph.lampungprov.go.id, dahulu, beras hitam dikonsumsi sebagai makanan sehat di China. Tetapi hanya kalangan tertentu seperti bangsawan yang boleh mengkonsumsi beras hitam. Masyarakat biasa tidak boleh mengonsumsi beras istimewa ini. Karena alasan itu, beras hitam juga dikenal dengan sebutan “beras terlarang” atau “forbidden rice.”

Dari segi penampilan, bulir beras hitam terlihat lebih mengkilap dan memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan dengan beras merah. Seiring waktu, warna hitamnya akan memudar menjadi ungu yang gelap. Oleh karena itu, beras hitam sering dianggap lebih sehat dibandingkan dengan jenis beras lainnya.

Maka dari itu, sebenarnya apa saja manfaat dari beras hitam? Yuk, simak artikel berikut!

Manfaat Beras Hitam untuk Kesehatan

Berikut beberapa manfaat beras hitam bagi tubuh:

Sumber Antioksidan

Beras hitam kaya akan antosianin, bahkan memiliki kandungan tertinggi dibandingkan dengan jenis beras lainnya. Antosianin adalah senyawa yang dapat membantu mencegah penyakit jantung dan melindungi tubuh dari berbagai peradangan yang dapat memicu berbagai penyakit, seperti asma, arthritis, dan kanker.

Satu sendok makan nasi hitam mengandung senyawa antioksidan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan blueberry dalam jumlah yang sama. Sebagai perbandingan, blueberry dikenal sebagai buah dengan kandungan antioksidan tertinggi di antara 40 jenis buah dan sayuran, sehingga menunjukkan betapa melimpahnya antioksidan dalam beras hitam.

Mengelola Diabetes

Beras hitam sering dianggap lebih sehat dibandingkan dengan jenis beras lainnya karena memiliki sifat yang dapat mengurangi glukosa. Tidak mengherankan jika banyak orang mengonsumsinya untuk membantu mengatasi diabetes.

Beras hitam dianggap lebih sehat karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan beras putih. Ini berarti gula yang diserap akan lebih lambat, sehingga mengurangi risiko terjadinya lonjakan gula darah.

Tinggi Protein

Semangkok nasi hitam memiliki kandungan karbohidrat yang lebih rendah dibandingkan dengan beras merah, namun menawarkan serat dan protein yang lebih tinggi. Satu porsi beras hitam (100 gram) memberikan 17% dari kebutuhan protein harian Anda. Protein terdapat di hampir seluruh bagian tubuh, termasuk otot, tulang, kulit, dan rambut.

Selain itu, protein berperan dalam produksi enzim yang membantu mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga tubuh dapat berfungsi secara optimal.

Mengurangi Risiko Terkena Kanker

Kandungan antosianin pada beras hitam memberikan manfaat penting bagi tubuh, yaitu membantu mengurangi risiko terkena kanker. Bahkan, antosianin ini diduga dapat memberikan efek positif bagi penderita kanker.

Sebuah penelitian laboratorium menunjukkan, antosianin dapat memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker payudara. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah beras hitam bisa dimanfaatkan untuk mengobati kanker.

Kaya Vitamin dan Mineral

Beras hitam kaya akan berbagai vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin E, B1, B2, B3, dan B6, serta mineral seperti zinc, magnesium, dan fosfor. Vitamin B kompleks berperan dalam membantu tubuh melepaskan energi dan mengolahnya dengan efisien, sedangkan magnesium dan zat besi berkontribusi dalam mengatasi sindrom 3L (letih, lelah, lesu).

Satu porsi nasi hitam memenuhi 8% dari kebutuhan harian zinc, 6% untuk zat besi, dan 20% untuk fosfor. Zinc adalah mineral yang mendukung sistem imun tubuh, sementara fosfor penting untuk pembentukan gigi dan tulang.

Menjaga Berat Badan

Khasiat beras hitam juga dapat membantu menjaga berat badan tetap stabil. Hal ini disebabkan oleh kandungan serat yang memperlambat pelepasan gula darah, sehingga Anda merasa kenyang lebih lama. Selain itu, protein dalam beras hitam juga berkontribusi dalam meningkatkan rasa kenyang.

Baik Untuk Detoks Hati

Berdasarkan beberapa penelitian, beras hitam memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan hati, terutama dalam mencegah perlemakan hati, termasuk yang disebabkan oleh alkohol.

Hati merupakan salah satu organ terbesar dalam tubuh manusia yang berfungsi mengubah nutrisi menjadi energi yang diperlukan oleh tubuh.

Hati juga bertanggung jawab dalam pengaturan hormon dan memiliki peran krusial dalam proses detoksifikasi. Kandungan fitonutrien dalam beras hitam dapat membantu hati dalam mengeluarkan zat-zat beracun dengan cara secara signifikan mengurangi stres oksidatif di dalam tubuh.

Membuat Kenyang Lebih Lama

Serat merupakan nutrisi dalam beras hitam yang paling bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan serat yang tinggi dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga membantu membatasi asupan makanan. Oleh karena itu, banyak orang yang memilih beras hitam saat menjalani diet untuk menurunkan berat badan.

Melancarkan Pencernaan

Beras hitam kaya akan serat yang dapat meningkatkan ‘massa’ pada feses Anda. Serat berfungsi untuk mengatasi, mencegah, dan menyembuhkan berbagai masalah pencernaan. Serat juga meningkatkan aktivitas usus dan membantu mengurangi sembelit. Dalam jumlah tinggi, serat dapat mencegah penyerapan zat beracun dan membantu mengeluarkannya dari tubuh.

Berbagai penelitian menunjukkan, diet yang kaya akan makanan berserat, seperti dari jenis padi dan gandum, dapat melindungi Anda dari risiko gangguan pencernaan, termasuk sindrom iritasi usus (IBS).

Itulah beberapa manfaat dari beras hitam, semoga bermanfaat!

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 22 Sep 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 24 Sep 2024