DBD di Pacitan Masih Mengkhawatirkan

Rabu, 06 Juli 2022 09:07 WIB

Penulis:Dias Lusiamala

Fogging di Kelurahan Ploso beberapa waktu lalu
Fogging sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk (Dok. Halopacitan)

PACITAN-Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pacitan masih jadi perhatian Dinas Kesehatan

Tercatat dari data Dinas Kesehatan pada sepanjang bulan Juni, ada sebanyak 20 kasus demam berdarah dengue yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Pacitan.

Kepala Dinas Kesehatan Pacitan Hendra Purwaka mengatakan,  gigitan nyamuk Aedes aegypti tercatat kasusnya ada di Puskesmas Ngadirojo dan Donorojo. Kasus ini tak bisa dianggap remeh, karena dikhawatirkan akan terus merembet ke kecamatan lain di Kabupaten Pacitan. Total catatan kasus tahunan demam berdarah dengue di Pacitan hampir mencapai ratusan kasus. Gigitan nyamuk aedes aegypti ini rentan terhadap anak-anak hingga lansia. 

“Saat ini kami meningkatkan pengawasan karena penghujan belum berakhir,” kata Hendra, Selasa (5/7/2022).

Cuaca akhir-akhir ini yang terjadi di Kabupaten Pacitan menjadi memicu kelembapan. Banyak tempat yang akhirnya berpotensi dijadikan sarang persebaran nyamuk aedes aegepyti.

Kondisi panas terik kemudian disusul hujan lebat juga mempercepat terjadinya perkembangbiakan nyamuk. Terlebih, sekali bertelur ratusan anakan bisa keluar dari indukan. Lokasi permukiman penduduk yang berdempetan juga memudahkan penyebaran nyamuk.

“Kawasan kota tetap menjadi perhatian utama, selain kecamatan yang tinggi kasusnya,” kata Hendra.

Hendra juga menyampaikan, fogging menjadi pilihan terakhir yang akan dilakukan pemerintah Kabupaten Pacitan dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Karena cairan fogging mengandung racun yang berbahaya bagi manusia.  

Maka dari itu jalan lainnya adalah mengkampanyekan hidup sehat kepada masyarakat. Membiasakan membersihkan bak mandi, juga mengubur sampah yang berpotensi menimbulkan genangan seperti botol dan kaleng bekas. 

Fogging baru dilakukaan saat kasusnya semakin tinggi,” kata Hendra.