SURABAYA— Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendirikan Usaha Kecil Menengah (UKM) Berlian Laut Pact untuk memproduksi gelatin dari limbah perikanan bagi masyarakat Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Ketua KKN Abmas ITS Lukman Atmaja menuturkan jika limbah industri perikanan sebenarnya dapat diolah secara kimia menjadi bahan lain yang memiliki nilai tambah ekonomi yakni gelatin.
Limbah yang dapat digunakan meliputi ikan tuna, ikan kakap, dan ikan laut lain yang cukup diambil tulang serta kulitnya saja. Selain itu, air serta zat asam dan basa juga diperlukan dalam pembuatan gelatin.
“Dalam pengolahannya, diperlukan alat ekstraktor, oven, kulkas, pengukur keasaman, serta alat-alat pembantu seperti ember, timbangan, dan alat penyaring,” papar Lukman, seperti dikutip dari situs resmi ITS, Sabtu (08/01/2022).
Menurutnya, masyarakat Pacitan umumnya kerap menyulap limbah menjadi tepung ikan untuk pakan ternak. “Meski prosesnya sederhana, kekurangan produk ini adalah kandungan nutrisi yang tidak begitu besar dan harga yang kurang bersaing dengan pasar,” ungkapnya.
Sebelumnya, tim KKN Abmas ITS telah melakukan penggalian potensi sumber bahan baku dan sumber daya manusia (SDM) yang terkait dengan produksi gelatin ikan. “Saat itu kami melakukan studi literatur, kunjungan ke Kantor Dinas Perikanan Pacitan, dan meninjau lokasi produksi,” terang dosen Departemen Kimia ITS tersebut.
Selanjutnya, tim KKN Abmas ITS melakukan sosialisasi prosedur pembuatan gelatin, pengenalan cara kerja alat kepada para stakeholders UKM, serta dilakukan pula kunjungan ke beberapa alternatif lokasi produksi oleh tim.
Lebih lanjut, tim KKN Abmas ITS juga membuka konsultasi dan pendampingan daring untuk mempermudah proses produksi sekaligus pemasaran produk UKM Berlian yang berlokasi di Lingkungan Kebon, Ploso, Pacitan.
Kegiatan yang berlangsung sejak Agustus hingga Desember ini diikuti oleh enam dosen yang terdiri dari Drs Lukman Atmaja MSi PhD, Prof Dr Didik Prasetyoko SSi MSc, Prof Dr Djoko Hartanto MSi, Dr Drs Eko Santoso MSi, dan Prof Setiyo Gunawan ST PhD.
“Selain itu, empat belas mahasiswa dari Departemen Biologi dan Kimia ITS juga turut bergabung dalam merampungkan kegiatan ini,” jelas Lukman.
Selama kegiatan berlangsung, Lukman mengaku mengalami sedikit kendala dikarenakan produksi gelatin ini mengharuskan masyarakat setempat terampil tentang proses kimia. Untuk itu, tim KKN Abmas ITS akan terus melakukan pembinaan walaupun periode pelaksanaan KKN telah berakhir. “Respons yang kami dapat dari masyarakat sekitar usai kegiatan konsultasi pun cukup baik,” kenangnya.
Terakhir, Lukman berharap UKM ini dapat memberikan untung pada enam sampai delapan bulan setelah pendiriannya. Dengan begitu, UKM ini akan turun membantu penyediaan gelatin halal khususnya di kawasan Jawa Timur. “Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi masyarakat Pacitan,” tutupnya.
Tulisan ini telah tayang di eduwara.com oleh Bunga NurSY pada 10 Jan 2022