Halo Sehat

Mahasiswa Undika Surabaya Ini Ciptakan Aplikasi Be Health untuk Tingkatkan Kesadaran Hidup Bersih

  • Muhammad Wahyudi, mahasiswa S1 Sistem Informasi Universitas Dinamika (Undika) Surabaya berhasil meraih pendanaan dalam Program Talenta Inovasi Indonesia tahun 2021 Gelombang Pertama.
Halo Sehat
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

SURABAYA- Muhammad Wahyudi, mahasiswa S1 Sistem Informasi Universitas Dinamika (Undika) Surabaya berhasil meraih pendanaan dalam Program Talenta Inovasi Indonesia tahun 2021 Gelombang Pertama.

Dalam program yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini, Yudi mengusung inovasinya berupa aplikasi Be Health guna membantu masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Ide awal pembuatan aplikasi ini karena saya prihatin dengan kondisi sosial anak-anak di lingkungan sekitar saya khususnya Mojokerto dan juga daerah Surabaya,, ungkap Yudi Kamis (16/12/2021)

Menurutnya kondisi sosial anak-anak usia 2-6 tahun masih belum sepenuhnya terkontrol oleh orang tua dari segi kebersihan diri, kesehatan, pola makan, sosialisasi dengan lingkungan sekitar dan masih banyak hal lainnya. “Jadi melalui aplikasi ini, saya ingin mengajak para orang tua yang punya anak usia 2-6 tahun untuk lebih peduli dengan kondisi anaknya,” tuturnya.

Yudi melihat bahwa saat ini anak-anak lebih suka bermain gadget, oleh sebab itu dia membuat desain yang menarik dalam aplikasi Be Health ini. Tidak hanya itu, ada beberapa fitur interaktif yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna di antaranya adalah Tanya Dokter, Cerita Pendek, Yuk Bermain, dan juga Fakta Kesehatan. Dalam fitur-fitur tersebut ada beberapa wawasan yang bisa dipelajari oleh pengguna diantaranya adalah bagaimana cara membersihkan diri yang benar seperti menggosok gigi hingga cara menjaga lingkungan sekitar seperti proses memilah sampah.

Yudi menjelaskan bahwa aplikasi yang masih dalam bentuk prototype ini diharapkan bisa dikembangkan lagi. “Harapannya nanti di fitur Tanya Dokter bisa langsung terhubung dengan dokter-dokter profesional dan di fitur Cerita Pendek bisa mengeluarkan suara jadi bisa dibacakan langsung untuk anak-anak yang mengakses,” ungkap Yudi dikutip dari laman Kominfo Jatim.

Dalam program ini Yudi mendapatkan dana hibah sebesar Rp8,5 juta dan sudah digunakan untuk menerbitkan jurnal internasional serta akan digunakan pula untuk membeli alat-alat penunjang pengembangan. Dalam proses pembuatan aplikasi Be Health dan jurnal internasional yang berjudul User Interface Design of Be Health Application Children Learning with a Gamification Approach ini Yudi didampingi oleh dua dosen S1 Sistem Informasi Undika yaitu Nunuk Wahyuningtyas, M.Kom dan Tri Sagirani, S.Kom.,M.MT.

Menurut Nunuk, ide aplikasi Be Health ini sangat bagus karena bisa membantu para orang tua dalam menerapkan PHBS pada anak-anak mulai dini.

Nunuk menambahkan bahwa PHBS ini adalah suatu hal yang penting dan harus dilakukan setiap hari. Oleh sebab itu adanya aplikasi Be Health ini diharapkan mampu memberi semangat anak-anak untuk dapat menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

“Harapannya, hasil penelitian prototype ini dapat dikembangkan menjadi sebuah aplikasi mobile dan dapat diadopsi oleh masyarakat untuk menerapkan program PHBS dengan mudah dan menyenangkan,” ungkap Nunuk. Ia menambahkan pula bagi para mahasiswa untuk tidak perlu berpikir jauh dalam menentukan sebuah inovasi baru karena banyak hal di dekat kita yang bisa menjadi sebuah karya nyata.