PACITAN- Agustus selalu menjadi bulan istimewa bagi Bangsa Indonesia. Tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya setelah hampir 3,5 abad menjadi bangsa terjajah.
Pembacaan proklamasi oleh Soekarno Hatta di di Jl. Pegangsaan Timur No.56, Cikini, Jakarta Pusat adalah peristiwa besar. Penuh ketegangan tetapi juga keunikan.
Dan berikut tujuh peristiwa unik yang menyelimuti kejadian penting tersebut.
Naskah asli proklamasi kemerdekaan yang ditulis tangan oleh Soekarno sempat dibuang ke tong sampah di rumah Laksamana Maeda.Untungnya naskah tersebut ditemukan oleh BM Diah, ialah seorang wartawan asal Aceh.
Sebelum naskah diserahkan ke Museum Arsip Nasional tahun 1992, BM Diah telah menyimpannya selama 47 tahun.
Jika saja Frans Mendoer tidak berbohong mungkin kita tidak akan memiliki foto yang menunjukkn peristiwa proklamasi.
Frans Mendoer adalah fotografer Ipphos, France Mendoer yang mengabadikan momen proklamasi kemerdekaan Indonesia. Jepang ingin merampas film foto miliknya. Dia kemudian mengatakan jika negatif film sudah diberikan kepada barisan pelopor. Sebenarnya, negatif film foto tersebut disembunyikan di bawah pohon halaman kantor Asia Raja.
Rekaman teks proklamasi suara Soekarno yang biasa kita dengar sebenarnya bukan suara asli saat proklamasi dikumandangkan. Itu merupakan hasil rekaman ulang.
Hal ini lantaran ketika hari kemerdekaan 17 Agustus1945, teknologi belum begitu canggih, sehingga belum bisa merekam video dengan suara. Bahkan rekaman suara Bung Karno itu baru dilakukan pada tahun 1951.
Rekaman dilakukan di studio Radio Republik Indonesia (RRI), berlokasi di Jalan Merdeka Barat, Jakarta pusat. Rekaman dilakukan atas ide dari Jusuf Ronodipuro, yaitu salah satu pendiri RRI.
Kain benderah merah putih yang pertama kali dijahit oleh Ibu Fatmawati, ternyata berasal dari pasukan Jepang, yaitu Chairul Basri, yang kala itu sedang berada di Kantor Jawa Hokokai.
Tempat penyusunan naskah proklamasi dilakukan di rumah Laksamana Maeda, yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No.1, Menteng.
Perumusan teks proklamasi dihadiri oleh Ir. Soekarno, Drs Mohammad Hatta, Ahmad Subardjo, Sayuti Melik, Laksamana Maeda, dan Soekarni.
Ternyata pembacaan teks proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 juga bertepatan pada hari Jumat, 9 Ramadhan 1364 Hijriah.
Ketika membacakan teks proklamasi kemerdekaan, ternyata presiden pertama kita, Ir. Soekarno dalam keadaan sakit malaria. Bahkan, dua jam sebelum teks proklamasi dbacakan, Bung Karno yang sedang sakit masih tertidur lelap di rumahnya.
Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB, Ir.Soekarno menyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan lantang, di halaman depan rumahnya yang berlokasi di Jl. Pegangsaan Timur No.56, Cikini, Jakarta Pusat.