Pedagang Pasar Tradisional Pacitan Kesulitan Seragamkan Harga Minyak Goreng

Sabtu, 05 Februari 2022 09:53 WIB

Penulis:Dias Lusiamala

Editor:Amirudin Zuhri

Harga Minyak Goreng .jpg
Harga minyak goreng di pasar tradisional sulit untuk menyesuaikan HET ( Ismail Pohan/TrenAsia)

PACITAN-Keputusan pemerintah untuk menyeragamkan harga minyak goreng sulit untuk dijalankan para pedagang di Psar Minulyo Pacitan. Pedagang minta kompensasi waktu untuk bisa menghabiskan stok lama terlebih dahulu.

Sesuai dengan aturan, seharusnya untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dengan kemasan bagus adalah Rp14.000 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng curah adalah Rp11.500 per liter. Hal ini adalah kebijakan dari pusat. Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memberlakukan HET untuk minyak goreng sawit yang efektif berlaku sejak 1 Februari 2022.

Berdasarkan pantauan Halopacitan.com di Pasar Minulyo beberapa merk minyak goreng yang sudah dijual seharga Rp14.000 yaitu minyak sedap, wing. Namun, untuk merk seperti sunco, fortune, bimoli masih dijual kisaran Rp16.000-Rp18.000 perliternya. “Yang bisa menyeragamkan harga, jadi Rp14.000 semua merk itu supermarket besar mbak. Kami yang jualan di pasar masih belum bisa,”  ungkap Astuti (34) pedagang sembako Pasar Minulyo Jumat (4/2/2022)

Dia mengatakan minyak merek sunco memang lebih jernih dibanding minyak merek lain hingga wajar harganya lebih tinggi.

Sedangkan untuk harga minyak goreng curah rata-rata juga masih di atas HET yang ditentukan oleh pemerintah

Perempuan yang akrab dipanggil Tuti tersebut mengatakan beberapa minggu lalu sempat ada sidak dari Dinas Perdagangan Kota Pacitan dan para pedagang dihimbau untuk menyeragamkan harga. Tapi karena stok yang dimiliki ini dibeli saat harganya tinggi maka beberapa pedagang meminta kompensasi agar menghabiskan stok dulu untuk bisa menyesuaikan harga minyak yang seragam.