PACITAN-Penjualan daging sapi mengalami penurunan di beberapa Pasar Tradisional di Kabupaten Pacitan. Penurunan ini diperkirakan akibat merebakknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Pedagang daging sapi di Pasar Arjowinangun, Diah Wismaningsih (54) berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pengolahan daging yang aman konsumsi di tengah merebaknya Virus PMK yang mempengaruhi perekonomian warga, khususnya pedagang daging.
“Saya sangat berharap pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat terutama tentang pengolahan daging, karena PMK sangat berdampak pada ekonomi terutama pedagang seperti kami,” kata Diah, Jumat (1/7/2022).
Kondisi tersebut membuat omset yang didapatkan Diah turun hingga 15 persen. Padahal sebelum PMK merebak, sehari Diah mampu menjual 60-70 kilogram daging sapi.
“Selama ada PMK ini omzet saya turun drastis sekitar 15 persen. Sebelum ini saya bisa menjual 60 sampai 70 kilogram,” kata Diah.
Untuk suplai daging sapi saat ini masih normal. Daging sapi tersebut bisa dipastikan bahwa sudah diperiksa secara laboratorium oleh Dinas Kesehatan (Dinkes Pacitan).
“Untuk suplai tidak berkurang. Setahu saya daging di sini semua aman, karena sebelum penyembelihan ada pemeriksaan dari Dinas Kesehatan. Jadi ketika ada indikasi hewan ternak yang terpapar PMK maka akan di karantina 14 hari di RPH. Jadi konsumen tidak usah panik, pilih berita dari sumber yang terpercaya,” kata Diah.