PACITAN-Bendungan Tukul diresmikan Presiden Jokowi satu tahun silam. Bendungan ini berada di Desa Karanggede, Arjosari, Pacitan. Rencananya bendungan ini akan dijadikan destinasi wisata baru meski tentu saja irigasi menjadi fungsi utama bendungan.
“Manfaat bendungan selain untuk wisata, sebagai irigasi ke sawah warga, kemudian sebagai pengendali banjir,” kata M. Rizki (30) petugas yang berjaga di bendungan kepada Halopacitan.com Senin 7 Februari 2022.
Dia mengatakan bendungan tukul ini mampu mengairi sekitar 600 hektare sawah. Kapasitas daya tampung air dalam bendungan ini 8,7 juta meter kubik. Saat curah hujan di Pacitan tinggi bendungan ini nantinya akan mampu menampung derasnya air hujan.
Pembangun bendungan ini dikerjakan oleh pemerintah pusat dengan menggunakan dana APBN. Pengerjaan konstruksi bendungan ini sudah dikerjakan sejak 2013 silam target dirampungkannya tahun 2016. Namun menurut Rizki, terkendala pembebesan lahan warga sehingga molor hingga tahun 2020.
Saat ini bendungan masih dikelola oleh kontraktor, belum diserahterimakan ke pemerintah daerah karena masih dalam tahap perawatan. Area dikawasan bendungan pun belum terbuka untuk umum, hanya warga sekitar pacitan saja yang boleh melintas ke kawasan ini.
Lokasi bendungan ini dekat dengan destinasi wisata lainnya seperti Pemandian Banyu Anget dan Monumen Jendral Sudirman. Karena itulah bendungan ini nantinya akan dijadikan tempat wisata. Akses jalan menuju bendungan ini pun dapat ditempuh dari Arjosari, Nawangan dan Purwantoro.
Selain berprofesi sebagai petani, warga sekitaran bendungan pun ada yang berprofesi sebagai penambang pasir dan batu kali. Harapannya apabila tempat ini sudah diserahterimakan ke pemerintah daerah lalu dibuka untuk umum, mampu meningkatkan perekonomian warga setempat. Pun juga dengan para petani, mereka tak khawatir lagi dengan ancaman banjir bandang ataupun kekeringan.
Ibaratnya bendungan ini menghidupi dan juga melindungi. Memberi manfaat dan sumber penghasilan bagi warga sekaligus melindungi mereka dari bencana.