Bagian dari Sejarah Pacitan, Buah Pace Punya Banyak Manfaat Kesehatan

Amirudin Zuhri - Kamis, 23 Desember 2021 11:29 WIB
Buah pace atau mengkudu (balittro.litbang.pertanian.go.id)

PACITAN-Buah pace atau mengkudu dan Pacitan memiliki hubungan erat. Nama daerah ini dipercaya berasal dari kata pace. Buah yang memberi kekuatan pada Pangeran Mangkubumi ketika terdesak oleh VOC hingga wilayah pesisir selatan Jawa.

Mengkudu juga dikenal dengan rasanya yang pahit. Tapi jangan salah, di balik rasanya yang pahit banyak manfaat manis yang bisa dirasakan manusia. Seperti apa?

Dikutip dari Badan Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Kementerian Pertanian, mengkudu merupakan buah-buahan berwarna hijau yang banyak ditemukan di Australia, India, dan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, buah ini memiliki banyak nama seperti keumeudee (Aceh); mengkudu (Lampung); pace, kemudu, kudu (Jawa); cangkudu (Sunda); kodhuk (Madura); tibah (Bali).

Sedangkan di luar negeri, buah ini juga memiliki nama populer seperti noni (Hawai‘i), Indian mulberry (English), lada (Guam, Northern Marianas), nono (Cook Islands, Tahiti), non (Kiri- bati), nonu, nonu atoni, gogu atoni (Niue, Samoa, Tonga, Wallace, Futuna), nen, nin (Marshall Islands, Chuuk), ke- sengel, lel, ngel (Palau), kura (Fiji), canary wood (Australia).

Tanaman ini dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi, iklim kering maupun iklim basah, tanah masam atau berbatu, dan tahan terhadap salinitas.

Buah berwarna putih kekuningan (masak), berdaging, dan mempunyai aroma yang khas. Buah mengkudu dapat berbuah sepanjang tahun. Biji mengkudu berukuran kecil, panjang 4 mm, berwarna coklat kemerahan, berbentuk segitiga, dan memiliki ruang udara yang mencolok. Satu buah mengkudu mengandung biji sebanyak 100—150 biji.

Adapun kandungan nutrisi yang terdapat dalam 100 gram buah mengkudu adalah kalori banyak 167 kal, vitamin A 395,85 IU, vitamin C 175 mg, niasin 2,5 mg, zat besi 9,17 mg, kalsium 325 mg, natrium 335 mg, kalium 1,12 mg, protein 0,75 g, lemak 1,50 g dan karbohidrat 51,67 g.

Manfaat Kesehatan

Zat Scopoletin pada mengkudu bermanfaat untuk melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah; anti bakteri dan anti jamur; antiinflamasi; analgesik; penghambat histamin; kondisi rematik; alergi; gangguan tidur; sakit kepala migrain; depresi; penyakit Alzheimer.

Sedangkan Anthraquinones (damnacanthal) : antiseptic dan anti bakteri hingga anti kanker. Kandungan polysaccharides (glucuronic acid; galactose; arabinose; rhamose; glycosides; trisaccharide fatty acid ester) juga dapat digunakan sebagai pembangkit imun (Immuno-stimulatory) immuno-modulatory; anti-bacterial; anti-tumor hingga anti kanker.

Zat Alizarin dalam mengkudu bisa memutus darah dari pembuluh ke tumor. Sedangkan kandungan Alkaloids (xeronine) bisa mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur pembentukan protein pada membran sel dalam tubuh, hingga memperbaiki sel rusak.

Kemudian ada zat Morindon yang digunakan sebagai pencahar di kolon, bersifat antibakteri serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Pemanfaatan mengkudu dalam pengobatan tradisional sebagai obat tekanan darah tinggi, antioksidant, beri-beri, radang ginjal, radang empedu, radang usus, radang amandel, menghambat pertumbuhan tumor,menghambat sel yang menyebabkan kanker, melancarkan kencing, disentri, sembelit, nyeri limpa, limpa bengkak hingga sakit lever.

Tak hanya itu, mengkudu bisa mengobati liur berdarah, kencing manis (diabetes melitus), cacingan, cacar air, kegemukan (obesitas), sakit pinggang (lumbago), sakit perut (kolik), perut mulas karena masuk angin.

Sedangkan untuk kecantikan, mengkudu bisa digunakan untuk kulit kaki yang terasa kasar (pelembut kulit), menghilangkan ketombe, antiseptik, peluruh haid, pembersih darah.

Pemanfaatan mengkudu dapat dimakan langsung dan dapat dibuat menjadi jus. Rebusan buah serta kulit batang atau akar dapat digunakan digunakan untuk mencuci luka dan ekzema (eksim).

Bagikan

RELATED NEWS