Menurut Peternak Ini Penyebab Harga Telur Mahal
- Harga telur ayam ras seminggu terakhir melonjak di pasaran. Harga konsumen menembus Rp38.000 per kilogram, terendah Rp34.000 per kilogram dari harga normal Rp 23.500 per kilogram.
Halo Berita
SURABAYA- Harga telur ayam ras seminggu terakhir melonjak di pasaran. Harga konsumen menembus Rp38.000 per kilogram, terendah Rp34.000 per kilogram dari harga normal Rp 23.500 per kilogram.
Di tingkat peternak harga tertinggi menembus Rp29.000 per kilogram dari biasanya Rp21.000 per kilogram.
Tentu saja ini membuat konsumen menjerit. Harga sudah melonjak lebih dari 30 persen. ""Harga telur mahal, minyak goreng mahal, penjual kue seperti saya bingung mau jualannya. Harga jual kue dinaikkan belum tentu laku," kata Astuti, seorang produsen kue basah di Surabaya.
- Digulung Thailand 0-4, Indonesia Hadapi Mission Imposible
- Biar Liburan Aman di Tengah Pandemi, Ikuti Tips Ini
- Tari Kethek Ogleng, Penciptanya Harus Jalan Kaki Pacitan-Solo
Ketua Koperasi Putra Blitar, Sukarman mengaku meroketnya harga telur karena permintaan yang meningkat pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain itu bantuan sosial dari pemerintah yang berupa paket sembako turut memberikan kontribusi peningkatan permintaan.
"Konsumsi tetap, tapi ada tambahan permintaan saat Nataru dan bansos, semakin membuat demand meningkat. Sementara populasi ayam petelur di Blitar khususnya mengalami penurunan sehingga suplai telur tidak bisa mengimbangi permintaan," jelas Sukarman yang ditemui di acara Closing Penyaluran Bantuan CSHP Jagung, Rabu (29/12/2021).
Penurunan populasi ayam petelur di Blitar kata Sukarman karena banyak peternak yang tidak lagi meneruskan usahanya. Karena selama pandemi dan diberlakukannya PPKM, banyak telur ayam yang tidak terserap pasar. Puncaknya, pada September 2021 lau harga di peternak hanya Rp 13 ribu per kilogram.
"Itu semakin membuat peternak kesal dan tidak lagi mau meneruskan usahanya. Sekarang populasi hanya tinggal 20 juta ekor ayam dari 28 juta ekor sebelumnya," tutur Sukarman.
- Perempuan Pacitan Perlu Tahu, Ada Fenomena Queen Bee Syndrome
- Jembatan Suramadu Ditutup Saat Malam Tahun Baru
- 30 Mahasiswa UGM Siap Mengabdi di Pacitan
Ditegaskan Sukarman, mahalnya harga telur ayam di pasaran bukan karena naiknya harga pakan, tapi lebih pada meningkatnya permintaan telur ayam di pasaran sementara pasokannya yang terbatas.
"Memang harga pakan naik tapi sebenarnya itu tidak ada hubungannya. Kalau permintaannya stabil tidak meningkat, harga juga tidak akan naik," tandas Sukarman sembari mengatakan harga ideal telur ayam di tingkat peternak antara Rp21.000 hingga Rp22.000 per kilogram.
Sekadar diketahui, hasil telur ayam peternak di Blitar memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari total produksi telur ayam nasional dari 625 peternak yang tergabung dalam Koperasi Putra Blitar.
Tulisan ini telah tayang di halojatim.com oleh Asih pada 29 Dec 2021