PACITAN-Saat ini para perias pengantin, budayawan dan sejarahwan sedang berupaya untuk menentukan ciri khas pengntin Pacitan. Diharapkan ini akan menambah khasanah budaya di daerah yang ada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah tersebut.
Selama ini pengantin di Pacitan memang banyak dipengaruhi oleh daerah lain. Meski berada di Jawa Timur, nuansa Solo kerap sangat kental. Wajar, karena Pacitan memang memiliki keterkaitan budaya dengan Kraton Solo.
Pelindung DPC Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Kabupaten Pacitan Efi Suraningsih meyakini pengantin khas Pacitan bisa untuk segera diwujudkan. Sehingga gaya pengantin tidak condong ke Solo maupun wilayah lain. “Sebenarnya budaya bisa dibikin ya, tergantung bagaimana kesepakatan,” katanya, usai Pelantikan Pengurus HARPI Pacitan Selasa (13/01/2022) di Pendopo Kabupaten.
Untuk sampai pada gol budaya pengantin asli Pacitan, pihaknya tetap berharap komunikasi bersama budayawan dan sejarawan serta pihak terkait menjadi prioritas HARPI Melati Pacitan, sehingga ditemukan akar sebenarnya visual pengantin di Pacitan.
Efi juga menegaskan, pencapaian harapan mewujudkan pengantin Pacitan tidak harus membutuhkan anggaran yang besar dan kehadiran langsung pemerintah. “Pengurus butuh kreatifitas dalam mewujudkannya,” tegasnya.
Sementara itu Ketua HARPI Melati Jatim Endah Setyowati menerangkan jika sudah ada cirikhas Pengantin maka HARPI Melati di wilayah mesti segera mengesahkannya. “Anggaran tidak terlalu besar kok,” ungkap Endah.
Namun yang pasti pengantin khas Pacitan nanti harus sesuai dengan sejarah dan kebudayaan Kabupaten Pacitan. Tidak sekedar mengimplementasikan berbagai ciri dari wilayah lain, namun harus mengangkat aneka ragam yang dimiliki. “Setelah memiliki ciri khasnya perias tetap boleh mengikuti trend yang lagi booming,” tamah Endah.
HARPI Melati Pacitan usai melantik anggota baru periode 2022-2027 bersikukuh akan mewujudkan wajah pengantin khas Pacitan tahun ini. Tradisi Kabupaten Pacitan begitu banyak dan beraneka ragam, sehingga tak sulit jika segera diimplementasikan terhadap rias dan busana pengantin.
“Kalau namanya sementara belum. Ini masih rahasia,” kata Triolina Andrianing Tyas, ketua HARPI Melati Pacitan di kesempatan yang sama. Ia juga menambahkan, pengantin ciri khas Pacitan sesungguhnya sudah menjadi wacana cukup lama, namun HARPI Melati Pacitan butuh momentum untuk menyatukan pemikiran banyak pihak, dan tahun ini mereka nilai tepat.